Pondok pesantren kitab kuning modern terbaik di banten

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT Kafilah dari Pondok Pesantren Terpadu Bismillah raih Juara 1 Cabang Qiroatul Kutub (Ula) Fathul Qorib pada perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kabupaten Serang Ke-48 yang diselenggarakan di kecamatan Waringin Kurung. Acara ini merupakan acara rutin yang merupakan ajang unjuk kemampuan para peserta dalam bidang lmu Qur’an, Kitab dan sebagainnya. (16-02-2018)

Pondok Pesantren Terpadu Bismillah mengutus dua kafilahnya untuk bertanding pada musabaqoh tersebut. Siti Masitoh berhasil menjadi peserta terbaik pertama pada cabang lomba Qiroatul Kutub (Ula) Fathul Qorib, yang merupakan Kutub at Turats (Kitab Kuning) karya Syaikh Al’alamaat Muhammad bin Qasim Al-Ghazi Rahimahullah. Dengan membacakan “fasal yang mewajibkan mandi”. Siti Masitoh akan maju ke tingkat selanjutnya dengan mewakili kabupaten serang pada MTQ tingkat Provinsi Banten yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang.. Kemudian untuk Siti Mastufah mendapatkan juara Harapan Ke-2 pada cabang lomba yang sama.

Di Pondok Pesantren Terpadu Bismillah, Kitab kuning dijadikan sebagai referensi ilmiah islamiyah guna pengembangan berbagai disiplin ilmu. Para santri diajarkan untuk memperdalam kitab kuning, mulai dari membaca, memaknai kitab serta mengkaji kitab kuning. Metode pembelajaran kitab kuning yang dilakukan di pondok ini yaitu dengan para Kiai dan Asatidz yang membacakan, memakanai dan menjelaskan isi kandungan kitab tersebut kepada santri, dan juga ada metode santri membaca, memaknai, serta mengkaji kitab kuning kepada para Asatidz atau yang lebih dikenal dengan istilah “Sororgan”.

Meskipun bersistem modern Pondok Pesantren Terpadu Bismillah tetap mempertahankan pembelajaran kitab kuning, dan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak boleh hilang. Dalam Kutub at Turats (kitab kuning) tersebut terdapat banyak sekali disiplin ilmu seperti ilmu tauhid, fiqih, nahwu, shorof, balagoh, mantiq dan lain sebagainya. Sejalan dengan Motto Pondok yaitu Al-Muhafadzotu ‘ala-alqadimishalih wal-akhdu bil-jadidil aslah ( Memelihara tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi baru yang lebih baik).  

Semoga dengan prestasi ini dapat menjadi pemecut semangat bagi para santri untuk lebih giat dalam mempelajari kitab kuning, dan juga tetap melestariakan dan menjaga karya intelektual yang berisi berbagai disiplin ilmu dari para mushonif kitab terdahulu.

Leave a Comment