
Sebagaimana disebutkan didalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)
Ayat diatas menegaskan bahwa berdakwah dan menyeru kepada jalan kebaikan adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Maka, sebagai sarana untuk menambah kemampuan dan kecakapan para santri didalam menyampaikan dakwahnya kepada orang lain dibentuklah ekstrakurikuler rethorika da’wah. Alhasil para santri menjadi terbantu dalam peningkatan kemampuan ini, selain itu ekstrakurikuler ini berperan penting didalam meningkatkan kepercayaan diri santri, ketegasan didalam menyampaikan tausiyah-tausiyah keagamaan, serta mampu menghargai santri lain dalam menyampaik materi da’wahnya.
Ekstrakurikuler ini pun menjadi ajang santri untuk menorehkan prestasi khususnya didalam perlombaan pidato (speech contest) baik menggunakan bahasa arab, inggris maupun indonesia digelar secara internal di pondok pesantren maupun perlombaan yang dilaksanakan di tingkat kabupaten maupun propinsi.