Pondok Pesantren Terpadu Bismillah menyelenggarakan upacara peringatan hari pahlawan 10 November di lapangan utama Pondok Pesantren Terpadu Bismillah acara ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Terpadu Bismilllah.
Pada kesempatan ini Ahmad Rojani, S.Pdi., M.Pd. Selaku inspektur upacara yang juga diberi amanah sebagai Kepala Sekolah MTS Terpadu Bismillah Menyampaikan, masing-masing dari kita adalah pahlawan, pahlawan dibidangnya masing-masing. salah satunya para siswa adalah pahlawan di era masa kini dengan jalan belajar dengan bersungguh-sungguh. dengan belajar sungguh-sungguh maka para siswa secara tidak langsung telah membela dan mempertahankan negaranya agar tidak dijajah kembali oleh Negara-negara asing, Walaupun sekarang sudah terjadi. Sehingga kita harus sadar bahwa penjajahan sekarang ini bukan menggunakan pedang, perang, maupun senjata. Tetapi penjajahan sekarang juga melalui pemikiran. seperti penyebaran paham-paham liberalisme, sekulerisme, orientalisme dan lain sebagainya. Sehingga para siswa harus menjadi pahlawan dengan menggunakan pemikiranya.
Setelah melaksanakan upacara, agenda selanjutnya yaitu penampilan drama kolosal tentang perjuangan para pahlawan merebut kembali area Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo.
Pada peristiwa 10 November ini banyak sekali para ulama dan santri yang ikut andil dalam peperangan ini salah satunya yaitu KH. Hasyim Asy’ari, Yang berjuang demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu, sebagai santri harus menauladani semangat juang para pahlawan terdahulu. Para santri dapat menerapakan semangat juangnya dalam menuntut ilmu.